Industri budidaya ikan nila memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan, memperkuat ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan. Untuk mewujudkan usaha yang produktif, inklusif, efisien, dan berkelanjutan, pendekatan sosial yang berfokus pada pemberdayaan perempuan menjadi sangat penting. Transformasi digital menjadi salah satu peluang kunci dalam memperkuat kapasitas perempuan melalui akses terhadap pengetahuan dan keterampilan baru di bidang budidaya dan pengolahan hasil perikanan. Namun demikian, digitalisasi juga menimbulkan tantangan tersendiri bagi perempuan, terutama terkait dengan akses dan adaptasi teknologi akibat hambatan sosial dan budaya. Menanggapi hal ini, tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari dosen dari Departemen Perikanan Fakultas Pertanian yakni Endah Prihatiningtyastuti, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yakni Azellia Alma Shafira, mahasiswa Magister Ilmu Perikanan yakni Dinda Laksmi Paramitha dan Seruni Salsabila Putri Basoeki, serta perwakilan Kagama Fakultas Pertanian; Handarini Yustiana H, S.P. CEC.QWP, serta mitra industri PT Banoo Inovasi Indonesia, menyelenggarakan Pelatihan Digital Pembukuan Bisnis Budidaya dan Pengolahan Ikan Nila.
Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik (MSA), Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, melaksanakan praktikum lapangan bertema, “Biomassa Tumbuhan Akuatik dan Selektivitas Alat Tangkap.” Praktikum ini diselenggarakan pada tanggal 26–27 April 2025. Kegiatan ini berlangsung di dua lokasi berbeda yaitu di Embung Watu Manten dan Embung Langensari, Kabupaten Bantul, DIY. Di hari pertama praktikum, mahasiswa melakukan identifikasi berbagai jenis tumbuhan air yang tumbuh di Embung Watu Manten. Praktikum ini bertujuan untuk mengenali keanekaragaman vegetasi akuatik yang hidup di perairan tersebut. Selain identifikasi, mahasiswa juga menghitung kelimpahan masing-masing jenis tumbuhan air untuk mengetahui dominansi dan perannya dalam ekosistem perairan. Melalui pengamatan ini, mahasiswa dibimbing untuk memahami manfaat serta dampak yang ditimbulkan oleh tumbuhan air terhadap keseimbangan lingkungan dan dinamika perairan.
Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, telah melaksanakan evaluasi Program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk mahasiswa pada tanggal 29 April 2025. Evaluasi ini dilakukan melalui kunjungan langsung oleh para dosen pembimbing magang ke lokasi-lokasi mitra MBKM, mencermati pelaksanaan kegiatan serta menghimpun masukan dari berbagai pihak terkait. Program magang MBKM ini menjadi bagian integral dari upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa melalui pembelajaran berbasis praktik langsung di dunia kerja. Mahasiswa disebar di berbagai lokasi mitra, di antaranya Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Rembang, PPN Brondong, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, dan PPP Tamperan.
Trenggalek, Jawa Timur – Menjadi mahasiswa tidak hanya tentang menyerap teori di ruang kelas, tetapi juga tentang mengasah keterampilan dan pemahaman melalui pengalaman langsung di lapangan. Hal inilah yang dirasakan oleh Atalie Safa D. L. K., mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik (MSA) angkatan 2022, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Atalie sedang menjalani program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek, Jawa Timur. Magang ini berlangsung sejak 10 Februari hingga Juni 2025, dan menjadi momentum penting bagi Atalie untuk mengenal lebih dalam seluk-beluk dunia perikanan tangkap dari sisi teknis maupun sosial secara langsung di lapangan.
Kharisma Pundhi Rukmana, seorang mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik, Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Melalui KKN ini, Kharisma mengaplikasikan nilai-nilai dan pengetahuan yang dia peroleh selama kuliah dalam rangka mendukung konservasi laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir setempat. Program KKN yang dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB) ini meliputi tiga kegiatan utama: transplantasi terumbu karang, pelepasan penyu, dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
Yogyakarta, 19 Februari 2024: Shafaya Nurunnisa Hanindhita seorang mahasiswi program studi Manajemen Sumberdaya Akuatik, Departemen Perikanan, UGM yang telah lama memiliki impian untuk mengikuti studi ke luar negeri sejak masa SMA. Impian tersebut akhirnya terwujud melalui program beasiswa JASSO (Japan Student Services Organization) yang membawanya ke Yamagata University, Jepang. Program ini bertujuan untuk menarik peneliti dari Indonesia untuk membantu penelitian di Jepang, termasuk di Yamagata University. Selain itu, pengalaman ini juga sering dimanfaatkan oleh penerima beasiswa sebagai penelitian akhir mereka dalam menyelesaikan masa studi perkuliahan. Dalam program ini, Shafaya melakukan penelitian tentang eDNA (Environmental DNA) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Akuatik. Menurut penjelasan Shafaya, penelitian yang dilakukan merupakan tantangan tersendiri karena harus dilakukan di lingkungan yang berbeda dari yang biasa dihadapi di Indonesia. Beradaptasi dengan metode penelitian yang digunakan di Jepang menjadi pengalaman yang berharga bagi Shafaya.
Rr. Farra Resita Dewi Std, seorang mahasiswi program studi Manajemen Sumberdaya Akuatik, departemen perikanan UGM baru saja mendapat kesempatan luar biasa untuk mengikuti program student exchange AIMS (Asian International Mobility for Students) di Gyeongsang National University (GNU) yang berlokasi di Kota Jinju, Korea Selatan. Program ini berlangsung selama empat bulan, terhitung dari September hingga Desember 2024. Sebagai seorang anak yang lahir dan besar di desa kecil, Farra mengaku awalnya tidak pernah membayangkan dirinya bisa menginjakkan kaki di luar negeri untuk melanjutkan pendidikan. “Jujur, saya tidak menyangka anak kabupaten seperti saya bisa ke luar negeri untuk belajar. Ini juga jadi pembuktian bagi diri saya sanggup dan bisa,” ungkap Farra. Bagi Farra, program student exchange AIMS adalah kesempatan yang sangat prestisius yang bukan hanya memberikan pengalaman internasional, tetapi juga kesempatan untuk mengenal diri lebih dalam.
Bali, 19-21 November 2024 – Prof. Dr. Ir. Djumanto, M. Sc., dipercaya menjadi keynote speaker dalam acara Short Course and Field Trip on Eduagritourism yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa. Acara ini mengangkat tema ‘Agri-Maritime Ecotourism: Transformative Sustainability in Bali.’ Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan sektor pertanian dan kelautan dalam mendukung pariwisata berbasis ekologi di Bali.
Palangka Raya – Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya mengadakan bimbingan teknis penyusunan kurikulum program studi berdasarkan Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Tahun 2024. Acara yang berlangsung pada Jum’at, 8 November 2024 dengan menghadirkan Prof. Dr. Ir. Djumanto, M. Sc sebagai pembicara. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyelaraskan kurikulum dengan kebijakan terbaru dalam pendidikan tinggi, khususnya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Prof. Djumanto menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memfasilitasi mahasiswa untuk belajar di luar kampus sesuai dengan peraturan baru yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Salah satu kegiatan yang menjadi fokus dalam penyusunan kurikulum adalah Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pemerintah , instansi, dan alumni perusahaan yang relevan dengan kompetensi lulusan. Selain itu, pembahasan dalam kegiatan ini juga mencakup pengembangan mata kuliah berbasis MBKM
Palangka Raya, 7 November 2024 – Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya menggelar workshop bertajuk “Evaluasi Kurikulum Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan” pada Kamis, 7 November 2024. Kegiatan ini didukung penuh olehUniversitas Palangka Rayasebagai sumber pendanaan utama, menunjukkan komitmen institusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi kurikulum di tingkat fakultas. Workshop ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia.