Bali, 19-21 November 2024 – Prof. Dr. Ir. Djumanto, M. Sc., dipercaya menjadi keynote speaker dalam acara Short Course and Field Trip on Eduagritourism yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa. Acara ini mengangkat tema ‘Agri-Maritime Ecotourism: Transformative Sustainability in Bali.’ Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan sektor pertanian dan kelautan dalam mendukung pariwisata berbasis ekologi di Bali.
Short Course and Field Trip on Eduagritourism dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa, Rektor Universitas Warmadewa, dan ketua Yayasan kesejahteraan KORPRI Provinsi Bali. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Prof. Dr. Ir Djumanto, M. Sc., memberikan paparan mengenai topik Marine Protected Areas (MPAs) to Support Fisheries Sustainability. Dalam presentasinya, beliau menjelaskan tentang peran penting kawasan konservasi laut, seperti Marine Protected Areas (MPAs) dalam mendukung keberlanjutan perikanan dan kehidupan masyarakat pesisir. Prof. Djumanto menekankan bahwa Marine Protected Areas (MPAs) bukan hanya untuk konservasi alam, tetapi juga berfungsi sebagai sumber mata pencaharian ekonomi bagi masyarakat pesisir.
“Keberhasilan pengelolaan MPA yang baik tidak hanya melindungi ekosistem laut, tetapi juga dapat mendukung kehidupan masyarakat melalui sektor perikanan yang lebih berkelanjutan. Masyarakat harus diyakinkan bahwa kawasan konservasi ini mampu menjadi sumber mata pencaharian jangka panjang,” ujar Prof. Dr. Ir. Djumanto, M. Sc. Pada hari kedua Kegiatan Short Course and Field Trip on Eduagritourism adalah field trip yang memungkinkan peserta untuk melihat langsung kondisi kawasan Marine Protected Areas (MPAs) di Bali. Field trip ini juga melibatkan wawancara dengan nelayan dan masyarakat lokal dan pengukuran kondisi lingkungan, seperti tutupan mangrove dan lamun yang menjadi indikator kesehatan ekosistem laut.
Melalui kegiatan ini, Prof. Djumanto berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan pengelolaan Marine Protected Areas (MPAs). MPAs bisa diharapkan menjadi area yang memberikan kontribusi terhadap keberhasilan sektor perikanan serta pariwisata berbasis ekologi. Ia juga berharap agar keberlanjutan program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih luas di masa depan. “Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkembang dan menarik lebih banyak perhatian. Melalui kegiatan ini, kita juga berharap agar luas terumbu karang di Indonesia terus bertambah untuk memenuhi target konservasi. Status MPAs juga dapat semakin meningkat dari pencadangan hingga berkembang menjadi berkelanjutan. Tentu saja, dukungan dari semua pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk menjaga keberadaan Marine Protected Areas (MPAs) ini,” tambahnya.
Acara Short Course and Field Trip on Eduagritourism ini dapat menjadi cara mempererat hubungan antara dunia akademik, masyarakat, dan pihak-pihak terkait dalam pengelolaan sumber daya alam. Diharapkan pula, kegiatan ini dapat menjadi salah satu langkah penting dalam mempromosikan Bali sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sebagai keynote speaker pada acara Short Course and Field Trip on Eduagritourism ini, Departemen Perikanan telah sejalan dengan pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk antara lain: SDG (1) Tanpa Kemiskinan, SDG (2) Tanpa Kelaparan, SDG (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Selain itu, (14) Ekosistem Lautan dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana
Editor : Dr. Mukti Aprian, S. Kel., M.Si (Han).